Ada ”Halak Hita”…!!! 6 Eks Jenderal TNI Polri Gabung ke PDIP

Gabung ke PDIP

TOPMETRO.NEWS – Gabung ke PDIP (PDI-Perjuangan). Begitulah ke 6 purnawirawan jenderal TNI Polri yang resmi bergabung ke PDIP menjadi kader. Sekadar diketahui, keenam orang ini juga bukan sosok orang sembarangan. 6 purnawirawan jenderal jadi kader PDIP itu terdiri dari 5 jenderal purnawirawan TNI dan satu purnawirawan jenderal Polri.

Ke 5 purnawirawan jenderal TNI itu meliputi F Saud Tamba Tua, Ganip Warsito, Agus Setiadji, Gunawan Pakki, dan Donar Philip Rompa. Sedangkan 1 purnawirawan jenderal Polri adalah Fakhrizal.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan enam mantan pati TNI dan Polri yang baru bergabung dengan partai berlambang kepala banteng itu langsung memperoleh penugasan khusus.

Berikut profil mereka:

1. Mayjen (Purn) F Saud Tamba Tua

Mantan tentara yang pensiun dengan pangkat terakhir Mayjen ini dibesarkan Korps Marinir. Lahir pada 2 Februari 1962, pria berdarah Batak ini lulus dari AAL pada 1986. Sebagai tentara, Saud sudah pernah ditugaskan di berbagai daerah.

Saat berpangkat kolonel, dia dipercaya memimpin Lantamal XI Merauke.

Saud juga punya pengalaman bertugas di mancanegara.

Tahun 2008, dia terpilih sebagai Komandan Satgas Kontingen Garuda (Konga) 26A di Lebanon.

Selain itu, Saud juga pernah bertugas di Bosnia dan Herzegovina.

Dia merupakan penerima tiga medali dari PBB, yakni The United Nations Medal (UNPF), The United Nations Medal (UNIFIL), dan The United Nations Medal (UNMOP).

Saud pun pernah dipercaya menjadi wakil komandan Pasukan Marinir.

Jabatan terakhirnya di TNI yakni staf khusus KASAL.

2. Letjen (Purn) Ganip Warsito

Mantan perwira TNI yang memasuki masa pensiun pada 13 November 2021 ini merupakan alumnus Akmil 1986.

Jabatan terakhirnya saat masih aktif sebagai tentara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pada periode 26 Januari – 25 Mei 2021, Ganip menempati jabatan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Kini, pria asal Magelang itu dipercaya menjadi staf khusus menteri agraria dan tata ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

3. Lakdsya (Purn) Agus Setiadji

Tokoh asal Semarang, Jawa Tengah ini merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1985.

Kariernya di militer berakhir dengan pangkat Laksamana Madya.

Agus pernah menjadi sekretaris jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Penerima Bintang Dharma ini juga pernah menjadi komisaris utama PT Dahana, sebuah BUMN yang bergerak di industri bahan peledak.

4. Mayjen (Purn) Gunawan Pakki Abuturien

Alumni Akmil 1986 ini sarat pengalaman di bidang zeni. Jabatan puncak Gunawan di militer ialah kepala Badan Perbekalan TNI.

Tokoh asal Makassar, Sulawesi Selatan ini juga dikenal sebagai tentara yang rajin menimba ilmu.

Dia merupakan peraih gelar magister teknik sipil dari Universitas Brawijaya.

Makanya, Gunawan pernah dipercaya sebagai guru militer atau gumil di Pusat Pendidikan Zeni Komando Pembina Doktrin dan Diklat TNI Angkatan Darat (Kodiklatad).

Gunawan pernah dipercaya menjadi tenaga ahli bidang rekonstruksi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pria yang berulang tahun setiap 5 April ini juga dipercaya menjadi tenaga ahli bidang pengembangan dan pengawasan integritas di Kementerian ATR/BPN.

5. Brigjen (Purn) Donar Philip Rompas

Tokoh kelahiran 27 Januari 1963 ini merupakan lulusan AAL 1986. Donar kaya akan pengalaman penugasan di bidang intelijen.

Sebagian besar perjalanan karier sosok berdarah Minahasa ini dihabiskan di Korps Marinir.

Sebagai tentara, Donar pernah ditempatkan di berbagai daerah untuk menjalani penugasan, antara lain, Padang, Jakarta, Surabaya, Mataram, hingga Manado.

Jabatan terakhirnya di TNI AL yakni Komandan Lantamal VIII/Manado, Sulawesi Utara.

6. Irjen (Purn) Fakhrizal

Ketokohan sosok berdarah Minang ini melambung saat menjadi kapolda Sumatera Barat (Sumbar). Pria asal Pakan Sinayan, Kabupaten Agam, ini pernah bertugas di berbagai wilayah.

Diantaranya kapolsek di Badung dan Denpasar (Bali), kapolres di Jepara (Jateng), Wakil Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Direktur Intelkam Polda Jambi, hingga jabatan penting di Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

Saat menjadi Kapolda Sumbar, Fakhrizal justru pernah menjadi sasaran kririk yang dilayangkan politikus PDIP Masinton Pasaribu. Fakhrizal dikritik karena dituding mendeklarasikan diri menjadi bakal calon gubernur Sumbar.

Namun, pria yang lahir pada 26 April 1963 itu membantah tudingan itu.

Meski begitu, Fakhrizal akhirnya dicopot dari jabatan Kapolda Sumbar, lalu ditempatkan di jabatan Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

BACA PULA | Luhut Tolak Mentah-mentah Tawaran NasDem Jadi Wakil Anies Baswedan

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, menjadi wakil Anies di Pilpres 2024 mendatang, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menolak mentah-mentah tawaran Partai NasDem itu.

Tawaran itu agar dirinya menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Dia mengaku tak memiliki pikiran untuk menjadi cawapres, apalagi jika harus mendampingi Anies yang notabene berseberangan dengan pemerintah.

“Saya sudah bilang saya enggak terpikir untuk ke situ (Cawapres) lagi, saya 2024 saya pikir sudah cukup,” kata Luhut kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

asl!

Related posts

Leave a Comment